Kamis, 10 Januari 2013

Pemain Terbaik Yang Tak Pernah Menangi Ballon d'Or


Ballon d'Or edisi tahun lalu melahirkan kembali pesepakbola terjago yang identik seperti dua tahun sebelumnya, dia adalah Lionel Messi. Yah, di malam penganugerahaan yang digelar di Zurich tahun lalu itu, mega bintang Barcelona ini akhirnya berhasil mengklaim titel pribadi paling prestisius ini untuk kali ketiga secara beruntun. Sukses ini menyejajarkan Messi dengan legenda sepakbola termasyhur seperti Johan Cruyff, Marco van Basten, yang mencatatakan tiga Ballon d'Or, dan Michel Platini -- legenda Prancis yang juga mampu merengkuh Ballon d'Or hat-trick secara berturut-turut.

Walau demikian, tak sedikit yang memperdebatkan kelayakan Messi merebut gelar itu untuk tahun ini. Bahkan bomber asal Argentina itu disebut tidak pantas bila hanya merujuk pada 59 golnya, 35 asis dan lima trofi yang dia hadirkan sepanjang 2011 bagi Los Blaugrana. Semua mata analis sepakbola dunia justru kini mengindahkan sosok Xavi, gelandang elegan yang cuma bisa merengkuh gelar perunggu selama tiga tahun berturut-turut di bawah bayangan Messi. Tak sedikit pula yang menyebut kans Xavi untuk memenangkan Ballon d'Or sudah tertutup [merujuk pada umur sang gelandang].

Miris memang bagi Xavi. Anda mungkin tidak lupa bukan betapa catatan kontribusi yang dia berikan baik bagi Barcelona maupun timnas Spanyol tidak main-main. Gelar Piala Dunia 2010 yang ia hadirkan kemarin mungkin bisa menjelaskan pada Anda betapa Xavi amat sangat pantas disebut "best centre midfielder of all time". Liga Champions? Gelar itu mungkin tidak akan didapatkan bagi Barca tanpa campur tangan Xavi. "Tukang servis" Messi di Barca ini memang masih bisa kita sebut sebagai gelandang berkelas untuk dua-tiga tahun mendatang, tapi mungkin sulit untuk mengesahkan namanya dalam balutan titel Ballon d'Or. Sejatinya, tahun lalu peluang Xavi menasbihkan namanya dalam sejarah.

Xavi bukan satu-satunya legenda sepakbola kelas dunia yang terlupakan. Bila kita mengamati jauh sebelum era sepakbola modern, setelah Stanley Matthews di tahun 1956 yang menjadi orang pertama memenangkan Golden Ball, Masih ada banyak lainnya nama-nama kelas wahid dengan segudang torehan prestasinya yang terlupakan di mata dunia dan tak pernah memenangi Ballon d'Or. Siapa-siapa saja dia? GOAL.com akan menjabarkan di bawah ini.

Namun perlu ditegaskan, apa yang akan dibahas sekarang ini tidak hanya berbicara soal pemain terbaik dunia sepanjang masa, tapi mereka-mereka juga yang telah berhasil menaklukkan dunia -- baik performanya selama semusim maupun dalam beberapa periode tertentu -- dan mungkin sudah sepantasnya nama mereka masuk dalam daftar pemenang Ballon d'Or. Dan Perlu digarisbawahi juga, Ballon d'Or sebelum di tahun 1995 saat menelurkan nama George Weah, striker asal Liberia, hanya pemain-pemain dari Eropa yang bermain untuk klub Benua Biru lah yang masuk dalam kriteria perhitungan. Alhasil, nama-nama wahid dari Amerika Latin seperti Diego Maradona, Pele dan pemain-pemain non Eropa lainnya yang bersinar sama sekali tidak dianggap, kecuali bila mereka semua mencuat di pertengahan 1990, sampai dewasa ini pun Ballon d'Or kemudian di-merger dengan penghargaan Pemain Terbaik Dunia FIFA menjadi FIFA Ballon d'Or sejak 2010 lalu

awal tahun 2013 ac.milan


AC Milan mengawali 2013 dengan kemenangan tipis 2-1 atas Siena dalam lanjutan Serie A Italia, Minggu (6/1) petang.

Tanda tanya pantas ditujukan kepada kekuatan Milan setelah melepas Alexandre Pato ke Corinthians beberapa hari sebelumnya. Belum lagi menyinggung cedera yang menimpa sejumlah pemain belakang, seperti Daniele Bonera, Mario Yepes, Cristian Zapata, Djamel Mesbah, serta ditambah Nigel de Jong. Siena mencoba mencari kemenangan di bawah pelatih baru Giusepe Iachini meski tidak bisa menampilkan Emanuele Calaio dan Marcelo Larrondo.

Milan memasuki lapangan dengan seragam khusus mengusung pesan anti-rasisme. Pesan disampaikan menyusul insiden walk-out yang dilakukan Kevin-Prince Boateng dalam sebuah laga eksebisi melawan Pro Patria tengah pekan.

Ancaman tuan rumah dihadirkan melalui tendangan Kevin Constant, Stehphan El Shaarawy, serta Giampaolo Pazzini. Tetapi tidak ada yang membuahkan gol di babak pertama.

Siena mengejutkan Milan selepas jeda ketika tendangan keras Alessandro Rosina hampir mengejutkan Christian Abbiati. Setelah sundulan El Shaarawy melebar, perlawanan Siena baru terhenti pada menit ke-67 melalui sundulan Bojan Krkic. Boateng memberikan umpan silang yang berhasil diselesaikan Bojan dari tiang dekat untuk memecah kebuntuan.

Gol kedua tercipta pada menit ke-81. Pelanggaran Felipe terhadap Pazzini membuahkan penalti. Pazzini sendiri yang melakukan eksekusi berhasil melaksanakan tugas dengan baik sehingga Milan unggul dua gol.

Siena berhasil membalas di menit-menit akhir melalui sundulan Michele Paolucci, tetapi waktu terlalu sedikit bagi mereka untuk mencari gol penyeimbang.

lionel messi


Kapten Argentina ini menjadi pemain pertama yang menggondol penghargaan individu paling bergengsi untuk keempat kali secara beruntun. Sebelumnya, dia menyamai rekor para legenda seperti Michel Platini, Johan Cruyff dan Marco van Basten yang sama-sama tiga kali mengukuhkan diri di penghargaan serupa.

La Pulga memang gagal membawa Barcelona mempertahankan La Liga Spanyol musim 2011/12 dan tereliminasi di semi-final Liga Champions. Tapi, situasi tersebut tak menyurutkan Messi menorehkan tinta emas di level individu.

Pengukuhan gelar diberikan setelah selama setahun lalu pemain usia 25 ini memecahkan berbagai rekor, termasuk gol terbanyak dalam tahun kalender

Messi mencetak 91 gol selama 2012 --79 untuk Barcelona dan 12 bersama Argentina-- sekaligus memecahkan rekor Gerd Muller yang membukukan 85 gol dalam setahun kalender.

Salah satu pencapaian gol terbaiknya adalah saat lima kali membobol gawang Bayer Leverkusen pada laga Liga Champions yang berkesudahan 7-1 untuk Blaugrana. Selain itu, Si Kutu juga mencetak empat gol saat menghajar Valencia dan Espanyol di La Liga.

Pesaing terdekat Messi, Cristiano Ronaldo, kembali gigit jari meski sukses membawa Real Madrid menyabet gelar La Liga dan tampil cukup impresif di Euro 2012 dengan membawa Portugal ke semi-final.

Iniesta harus puas menjadi "penghias" podium meski meraih Copa del Rey sekaligus membawa Spanyol mempertahankan gelar Piala Eropa