TUGAS SOFTSKILL BAB 9/10
DESAIN DAN STRUKTUR ORGANISASI
1. Dimensi struktur organisasi
Sebuah struktur dan desain yang efektif harus mampu
mengoptimalkan kinerja baik organisasi maupun anggotanya. Hal ini tercapai
apabila ada penataan tugas, aktivitas kerja dan individunya menurut cara-cara
tertentu agar tujuan tercapai. Sebuah struktur dan desain yang efektif harus
mampu menggunakan tipe dan jumlah risorsis dengan tepat (misalnya uang,
material, orang) untuk mencapai tujuan. Ini artinya:
Mengorganisasi tugas dalam cara-cara yang paling efisien dan
efektif agar tidak ada duplikasi pekerjaan. Mengkoordinasikan sejumlah
aktivitas dari berbagai departemen dan unit untuk mencapai tujuan bersama.
Mengalokasikan kedudukan dan orang agar ada jaminan kalau pekerjaan dapat
diselesaikan . Menjelaskan kewenangan, peran, dan tanggung jawab.
Namun struktur dan desain organisasi tidak sekadar suatu
sarana (means) untuk menjamin agar berbagai aktivitas dikelola dalam cara yang
paling efisien. Struktur organisasi yang efektif juga akan membantu proses
perencanaan, pembuatan keputusan, dan meminimalisir konflik diantara berbagai
departemen dan fungsi akibat dari adanya ekspektasi kerja yang kadang tidak
jelas.
Studi klasik dan manajemen keilmuan (scientific management)
berfokus pada “one best way” untuk menata organisasi , teori kontingensi
berargumen bahwa tidak ada satu struktur dan desain organisasi yang tepat untuk
diterapkan bagi setiap – malahan manajer dituntut untuk tahu dengan jeli
struktur mana yang “paling tepat”. Karenanya, manajer perlu memahami bagaimana
menciptakan struktur dan desain organisasi sambil mempertimbangkan kemajuan
teknologi, kekuatan individual, dan sebagainya. Untuk itu, mereka perlu
menganalisa kondisi organisasi dan lingkungannya, menentukan desain terbaik,
mengimplementasikan, secara kontinyu memonitor dan mengkaji struktur dan desain
agar tetap efektif.
2. Departementalisasi
Departementalisasi merupakan proses penentuan bagian bagian dalam organisasi
yang akan bebrtanggungjawab dalam melakukan bermacam jenis pekerjaan yang telah
dikategorikan berdasarkan faktor-faktor tertentu. Dalam mendesain organisasi,
khusunya dalam prosesdepartementalisasi, ada beberapa pendekatan yang bisa
digunakan oleh organisasi, yaitu pendekatan berdasarkan fungsional, berdasarkan
produk, berdasarkan pelanggan, berdasarkan geografis, dan berdasarkan matriks.
Pendekatan Fungsional
Berdasarkan pendekatan ini, proses departementalisasi
dilakukan berdasarkan fungsi-fungsi tertentu yang mesti dijalankan dalam sebuah
organisasi.
Pendekatan Produk
Berdasarkan pendekatan ini, penentuan bagian-bagian dalam
organisasi ditentukan berdasarkan jenis produk yang dibuat oleh organisasi.
Pendekatan Pelanggan
Berdasarkan pendekatan ini, penentuan bagian-bagian dalam
organisasi ditentukan berdasarkan karateristik pelanggan yang menjadi sasara
pelanggan dari organisasi.
Pendekatan Geografis
penetuan bagian-bagian dalam organisasi ditentukan
berdasarkan wilayah geografis di mana organisasi beroperasi.
Pendekatan Matriks
Pendekatan departementalisasi terakhir yang diperkenalkan
adalah pendekatan matriks. Pendekatan ini pada dasarnya merupaka n proses
departementalisasi yang menggabungkan antara pendekatan fungsional
dengan pendekatan lain, misalnya berdasarkan proyek tertentu, produk
tertentu, ataupun berdasarkan pendekatan lainnya.
3. Model model desain organisasi
Model desain organisasi atau struktur organisasi adalah
mekanisme-mekanisme formal pengelolaan suatu organisasi yang menunjukkan
kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan-hubungan di antara
fungsi-fungsi, bagian-bagian atau posisi-posisi maupun orang-orang yang
menunjukkan kedudukan, tugas wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda
dalam suatu organisasi. Disain mengandung unsur-unsur spesialisasi kerja,
standardisasi, koordinasi, sentralisasi, desentralisasi dalam pembuatan keputu
san dan besaran satuan kerja.
Pada penerapannya, model desain orgranisasi terdiri dari 2
model, yaitu Desain organisasi Mekanistik dan Desain organisasi orgranik.
A. Desain Organisasi Mekanistik.
Proses kepemimpinan tidak mencakup persepsi tentang
keyakinan dan kepercayaan.
Proses motivasi hanya menyadap motif fisik, rasa, aman, dan
ekonomik melalui perasaan takut dan sanksi. Proses komunikasi berlangsung
sedemikian rupa sehingga informasi mengalir ke bawah dan cenderung terganggu
tidak akurat. Proses interaksi bersifat tertutup dan terbatas, hanya sedikit
pengaruh bawahan atas tujuan dan metode departemental. Proses pengambilan
keputusan hanya di tingkat atas, keputusan Relatif. Proses penyusun tujuan
dilakukan di tingat puncak original, tanpa mendorong adanya partisipasi
kelompok. Proses kendali dipusatkan dan menekankan upaya memperhalus kesalahan.
B. Desain Orgranisasi Orgranik.
Proses kepemimpinan mencakup persepsi tentang keyakinan dan
kepercayaan antara atasan dan bawahan dalam segala persoalan. Proses motivasi
berusaha menimbulkan motivasi melalui metode Partisipasi. Proses komunikasi
berlangsung sedemikian rupa sehingga informasi mengalir secara bebas keseluruh
orgranisasi yaitu ke atas ke bawah dan kesamping. Proses interaksi bersifat
terbuka dan ekstensif, bai atasan ataupun bawahan dapat mempengaruhi tujuan dan
metode partemental. Proses pengambilan keputusan dilaksanakan di semua
tingkatan melalui proses kelompok. Proses penyusunan tujuan mendorong timbulnya
partisipasi kelompok untuk menetapkan sasaran yang tinggi dan realistis. Proses
kendali menyeber ke seluruh orgranisasi dan menekan pemecahan masalah dan
pengendalian diri.
Desain organisasi yang efektif tidak dapat berpedoman pada
teori sebagai satu cara terbaik melainkan manajer harus menerima sudut pandang
bahwa desain mekanistik atau desain organik lebih efektif bagi organisasi atau
sub-sub untit di dalamnya.
Desain struktur subunit didesain sesuai dengan
kontinummekanistik organik dengan cara yang konsisten dengan keadaan kondisi
lingkungan, khususnya laju perubahan yamg lebih lambat, ketidak pastian yg
lebih besar & rentang waktu balikan yang lebih singkat sesuai demgam desain
mekanistik.
Desain teknik integratif tekhnik yang cocok, apakah
peraturan, perencanaan atau penyesuaian bersama, bergantung pada tingkat
diferensiasi sub unit. Semakin besar diferensiasinya semakin besar perlunya
peraturan dan perencanaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar